Sampah hingga saat ini menjadi momok yang meresahkan, baik di luar negeri maupun dalam negeri. Setiap hari kapasitas sampah terus meningkat. Hal tersebut seharusnya berbanding lurus dengan pengelolaan sampah yang seharusnya meningkat juga. Tata pengelolaan sampah harusnya ditingkatkan dengan berbagai teknologi inovasi.
Sampah merupakan produk sampingan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Setiap orang akan menghasilkan sampah, baik itu sampah yang bisa didaur ulang maupun tidak dapat didaur ulang. Semakin banyaknya kapasitas sampah ini, apabila tidak ditangani dengan signifikan maka akan menimbulkan permasalahan baru.
Pengelolaan sampah haruslah dimulai dari diri sendiri. Kesadaran diri ini dapat dimulai dengan menerapkan konsep 3R. Penerapan konsep ini dapat dilakukan di lingkungan sekolah. Penerapan konsep 3R perlu dilakukan di sekolah karena sekolah merupakan wadah atau instansi berkumpulnya banyak orang, mulai dari guru, karyawan, dan siswa. Dengan banyaknya penghuni di dalam sekolah, maka sampah yang dihasilkan akan banyak.
Konsep pemilahan yang dilakukan adalah dengan memilah sampah organik dan anorganik. Sampah organik adalah sampah yang mudah terurai dalam tanah. Sampah anorganik adalah sampah yang membutuhkan waktu yang lama untuk terurai. Sampah yang sudah dipilah tersebut akan memudahkan proses daur ulang.
Konsep 3R yang dimaksud adalah reuse (guna ulang) adalah kegiatan menggunakan kembali sampah yang masih baik untuk funsi yang sama atau fungsi yang lain, reduce (mengurai) yaitu mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah, (mendaur ulang) yaitu mengoah sampah menjadi produk baru. Itulah langkah yang dapat diterapkan di lingkungan sekolah untuk mengurangi produksi sampah.
Aplikasi penerapan 3R ini dapat dimulai dengan menyediakan fasilitas tong sampah yang berbeda untuk tempat sampah organik dan anorganik. Penyediaan fasilitas ini juga harus sejalan dengan kesadaran semua anggota sekolah untuk membuang sampah sesuai dengan jenisnya. Kesadaran yang tinggi diperlukan dalam proses ini.
Fasilitas tong sampah organi dan anorganik ini berfungsi sebagai tempat pemilahan awal, kemudian akan diolah menjadi produk yang baru. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos alami yang dapat digunakan untuk memupuk tanaman yang ada di lingkungan sekolah. Sedangkan untuk sampah anorganik seperti botol bekas dapat digunakan sebagi bahan untuk pembuatan kerajinan.
Pembelajaran aplikasi ini dapat menunjukkan keopada siswa mengenai pentingnya menjaga lingkungan dari sampah. Selain itu, juga merangsang kreatifitas siswa dalam pengolahan sampah.
Proses kesepakatan bersama juga menjadi hal yang penting dalam pengolahan sampah, karena dengan hal tersebut secara tidak langsung menunjukkan eksistensi siswa. Siswa terlibat di dalam proses pemilahan sampah tersebut. Budaya yang terlahir tersebut dapat dilakukan secara terus menerus dan dijadikan warisan atau budaya yang positif.
Bentuk kesepakatan tersebut dapat direalisasikan dengan cara pengadaan lomba kebersihan kelas atau kebersihan masing-masing tempat area guru. Dengan pengadaan lomba tersebut maka semua anggota sekolah akan termotivasi menjaga kebersihan dan keindahan sekolah. Bentuk apresiasi sekolah dalam pelaksanaan kesepakatan tersebut adalah dengan memberikan penghargaan kepada pemenang lomba. Hadiah lomba dapat berupa piagam atau piala.
Sampah merupakan benda yang tidak berguna, akan tetapi dengan adanya pengolahan sampah yang tepat maka barang yang tidak berguna dapat meningkat kegunaannya. Semnagt untuk hidup bersih dan galakkan konsep 3R.
0 Komentar
Untuk mengirimkan komentar silakan login terlebih dahulu!